
LAS VEGAS – Petarung UFC asal Spanyol, Ilia Topuria, akhirnya angkat bicara soal keputusan mengejutkannya naik ke kelas ringan (lightweight) menjelang laga panas melawan Charles Oliveira di UFC 317.
Laga ini akan digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, pada Minggu pagi (29 Juni 2025) waktu Indonesia, dan menjadi debut Topuria di kelas baru usai meninggalkan divisi featherweight (kelas bulu).
Lebih dari Sekadar Ambisi Juara
Publik menduga langkah Topuria didasari ambisi semata—merebut gelar yang ditinggalkan oleh Islam Makhachev. Namun, dalam wawancara eksklusif bersama ESPN Deportes, Topuria mengungkap sisi lain dari keputusan itu: rasa sakit yang tak terlihat selama bertahun-tahun.
“Saya sudah lama menderita,” katanya. “Saat harus turunkan berat badan drastis dan tidak bisa makan atau minum, Anda bahkan tak lagi peduli pada uang, mobil, atau apa pun. Yang Anda mau hanya segelas air.”
Diet Ekstrem dan Tekanan Gelar
Sebagai juara di kelas bulu, Topuria harus menjaga berat tubuh di bawah 65,7 kg, tanpa toleransi sedikit pun saat duel perebutan sabuk. Ia menjalani diet ketat, sauna berkepanjangan, dan dehidrasi ekstrem agar lolos timbang badan. Sedikit saja meleset, gelar bisa hilang, seperti yang pernah dialami oleh Charles Oliveira sendiri.
“Rasanya seperti telanjang di tengah jalan,” ungkapnya. “Saya sudah capai mimpi saya—jadi juara dunia. Tapi saya tak mau menderita lagi.”
Dari Neraka ke Pantai
Kini, Topuria memulai babak baru. Di kelas ringan dengan batas 70,3 kg, ia mengaku lebih bugar dan bahagia.
“Saya merasa seperti hidup kembali. Tidak ada lagi siksaan. Saya bebas.”
Ia pun penuh percaya diri menatap laga melawan Oliveira. “Saya akan menyentuh dagunya, dan dagunya akan meledak,” tegasnya.