
Las Vegas – Petarung asal Georgia, Ilia Topuria, bersiap menorehkan babak baru dalam kariernya di UFC. Setelah menaklukkan divisi featherweight dan melepas sabuk juaranya, Topuria kini akan melangkah ke kelas lightweight untuk menghadapi lawan tangguh asal Brasil, Charles Oliveira, dalam laga perebutan gelar kosong di ajang UFC 317.
Langkah Baru Usai Dominasi di Featherweight
Ilia Topuria sebelumnya dikenal sebagai penguasa kelas bulu setelah merebut gelar juara dari Alexander Volkanovski dan mempertahankannya melawan Max Holloway. Namun, keputusan mengejutkan ia ambil tak lama setelah kemenangannya di UFC 309: melepaskan gelar yang telah mengangkat namanya ke puncak.
Alasannya? Penurunan berat badan ekstrem yang terus-menerus dianggap tidak lagi realistis. Topuria mengaku tak ingin mempertahankan sabuk jika itu berarti menghalangi kesempatan para petarung lain.
“Saya tidak ingin menjadi egois. Banyak yang berjuang demi impian mereka, seperti saya dulu. Saya tetap juara, sabuk atau tidak,” ujarnya dalam wawancara dengan Givemesport.
Perubahan Fisik yang Menonjol
Seiring kepindahannya ke kelas yang lebih tinggi, Topuria menunjukkan transformasi fisik yang mengesankan. Massa ototnya kini terlihat jauh lebih padat, menunjukkan kesiapannya untuk bersaing dengan para petarung berbobot lebih berat.
Foto-foto terbaru yang beredar memperlihatkan perbedaan signifikan dari tubuhnya saat masih di kelas featherweight. Transisi ini bukan hanya soal bobot, tapi juga penyesuaian dalam kekuatan dan daya tahan menghadapi lawan-lawan di divisi yang lebih keras secara fisik.
Lawan Tangguh: Charles Oliveira
Di laga debut kelas ringan ini, Topuria langsung dihadapkan pada ujian berat. Lawannya, Charles Oliveira, merupakan mantan juara lightweight yang dikenal dengan kemampuan grappling mematikan dan pengalaman tempur luar biasa.
Meski Oliveira pernah kalah KO beberapa kali dalam kariernya, ia belum pernah dihentikan dengan pukulan di UFC sejak kekalahan dari Paul Felder pada 2017. Oliveira juga menyatakan bahwa ia siap menguji kekuatan pukulan Topuria yang memiliki rasio kemenangan KO lebih dari 60 persen.
Pertarungan yang Dinantikan
Dengan kepergian Islam Makhachev ke divisi welter, sabuk lightweight kini kosong—dan UFC 317 menjadi ajang penentu siapa yang layak menyandang gelar tersebut.
Pertarungan antara Topuria dan Oliveira dipastikan menyita perhatian, karena mempertemukan dua generasi petarung dengan gaya bertarung yang sangat berbeda: agresivitas dan pukulan keras dari Topuria melawan pengalaman dan teknik jiu-jitsu kelas dunia dari Oliveira.
Semua mata akan tertuju ke T-Mobile Arena akhir pekan ini. Siapa yang akan keluar sebagai juara baru kelas ringan UFC? Apakah Topuria berhasil menaklukkan tantangan barunya, atau Oliveira membuktikan bahwa pengalaman masih jadi faktor penentu di puncak pertarungan MMA?