Bagi Nattawut yang berasal dari Thailand, Amerika telah menjadi rumah keduanya.<\/p>\n

Merantau sejak remaja, dia telah menjadikan Atlanta sebagai domisilinya selama 10 tahun lebih.<\/p>\n

Walau tinggal jauh dari tanah kelahirannya, atlet berjulukan Smokin itu tetap mempraktikkan dan memperkenalkan Muay Thai yang jadi cinta pertamanya.<\/p>\n

Perlahan-lahan, publik di Amerika pun mulai mengenal “seni delapan tungkai.”<\/p>\n

\u201cMuay Thai sedang bertumbuh di sini, di Atlanta dan terus bertumbuh setiap bulannya,” kata\u00a0Jo Nattawut.<\/p>\n

“Jelas karena\u00a0ONE Championship, pertumbuhannya semakin besar.”<\/p>\n

“Semua orang menonton dan mereka lalu semakin giat berlatih Muay Thai.”<\/p>\n

\u201cBerbicara tentang Muay Thai secara keseluruhan, dalam 10 tahun ke depan, olahraga ini bisa menjadi sebesar MMA atau bahkan lebih besar lagi karena sangat menarik dan banyak orang suka menontonnya,” lanjut jagoan berusia 34 tahun ini.<\/p>\n

Perkembangan Muay Thai di Amerika kian masif khususnya setelah\u00a0ONE Championship\u00a0menggelar aksi striking di Colorado tahun lalu.<\/p>\n

Tak sedikit juga bintang Amerika yang mulai menggeluti Muay Thai dan meraih pamor, sebut saja Luke Lessei hingga Eddie Abasolo.<\/p>\n

Lebih jauh, Muay Thai di Amerika disebut Nattawut telah berada di jalan yang benar.<\/p>\n

Hanya butuh sedikit waktu lagi untuk lebih memperkenalkan olahraga nasional Thailand itu.<\/p>\n

“Saya kira jika ONE terus berkembang seperti ini selama lima atau sepuluh tahun ke depan, kita dapat mencapai tingkatan tertinggi,” jelas Nattawut.<\/p>\n

Dalam hitungan minggu, Nattawut juga akan melakukan pembuktian besar dengan menantang penguasa kelas bulu Muay Thai\u00a0ONE Championship, Tawanchai PK Saenchai, di\u00a0ONE 167: Stamp vs Zamboanga pada 8 Juni mendatang di Impact Arena, Bangkok.<\/p>\n

Tak sampai di situ saja,\u00a0Jo Nattawut\u00a0juga ingin tampil di event ONE 170 yang rencananya akan dihelat di Amerika.<\/p>\n

Untuk itu, dia tentu perlu memberikan aksi impresif ketika menantang Tawanchai nanti.<\/p>\n

“Akan sangat menyenangkan berkompetisi dalam gelaran di Atlanta,” ucapnya.<\/p>\n

“Itu benar-benar untuk teman-teman saya di sini juga.”<\/p>\n

“Mereka bisa menonton saya secara langsung setidaknya sekali lagi.”<\/p>\n

Nattawut memiliki mimpi untuk melihat Muay Thai berkembang seperti MMA di Amerika.<\/p>\n

Dia pun terus mengupayakan dan merawat mimpi tersebut dengan menjadi pelatih Muay Thai di rumah keduanya itu.<\/p>\n

“Masa depan yang jadi impian bagi semua orang adalah agar Muay Thai menjadi sebesar tinju, sebesar MMA. Jika terus berjalan seperti ini, kita akan sampai di sana,” harap Nattawut.<\/p>\n

Kehadiran Muay Thai, menurut Nattawu bukan untuk mengalahkan popularitas UFC.<\/p>\n

Namun, dia lebih melihat dua olahraga ini bisa sama-sama berjaya dan saling berdampingan mengingat begitu besarnya pasar olahraga tarung di Amerika.<\/p>\n

Selain aksi Nattawut,\u00a0ONE 167\u00a0juga menandai kembalinya Si Manusia Besi Rodtang Jitmuangnon, Liam Harrison, dan Johan Ghazali yang dikenal sebagai striker-striker elite.<\/p>\n

Para fans pun akan dimanjakan dengan aksi striking keras dari awal hingga akhir gelaran.<\/p>\n<\/div>\n<\/div>\n<\/div>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Sportsfightclub – Amerika menjadi pangsa besar bagi MMA. Namun, petarung\u00a0ONE Championship,\u00a0Jo Nattawut, menyebut Muay Thai juga bisa populer di Negeri Paman Sam. Bagi Nattawut yang berasal dari Thailand, Amerika telah menjadi rumah keduanya. Merantau sejak remaja, dia telah menjadikan Atlanta sebagai domisilinya selama 10 tahun lebih. Walau tinggal jauh dari tanah kelahirannya, atlet berjulukan Smokin…<\/p>\n