
Setelah sekian lama tenggelam dalam bayang-bayang kekalahan, Kamaru Usman akhirnya kembali ke jalur kemenangan. Dalam ajang UFC Atlanta yang digelar di State Farm Arena, Atlanta, Amerika Serikat, Minggu (15/6/2025) waktu Indonesia, Usman sukses menaklukkan Joaquin Buckley lewat kemenangan angka mutlak (unanimous decision).
Kemenangan ini bukan sekadar statistik bagi Usman. Setelah nyaris empat tahun paceklik kemenangan—termasuk kekalahan dua kali dari Leon Edwards dan satu dari Khamzat Chimaev—kemenangan atas Buckley terasa seperti oase di tengah gurun panjang.
Usman bukan sekadar senang—ia kembali berani bermimpi besar.
“Saya Masih Raja di Divisi Ini”
Dalam wawancaranya usai pertarungan, The Nigerian Nightmare menyatakan kepercayaan dirinya yang tak pernah pudar.
“Secara jujur, saya masih nama terbesar di divisi ini,” ujar Usman, dikutip dari MMA Mania.
“UFC adalah hiburan, dan saya tahu bagaimana menciptakan pertunjukan besar.”
Dengan nada optimistis, Usman juga menyebut dirinya layak masuk dalam rencana Islam Makhachev, sang juara kelas ringan yang disebut-sebut siap naik kelas ke welterweight demi menantang Jack Della Maddalena, pemegang sabuk saat ini.
Usman vs Makhachev: Duel yang Dinanti?
Pertarungan antara Usman dan Makhachev tentu jadi potensi blockbuster. Apalagi jika Makhachev berhasil merebut sabuk kelas welter, laga melawan Usman bisa jadi duel antara dua legenda hidup UFC: mantan petarung #1 pound-for-pound melawan pemegang status itu saat ini.
“Kalau Anda ingin membuat laga terbesar, itu adalah saya melawan pemenang antara Jack Della Maddalena dan Islam,” tegas Usman.
“Siapa yang nggak mau nonton pertarungan semacam itu?”
Antara Rasa Hormat dan Tantangan
Menariknya, meski siap bertarung, Usman tetap menunjukkan respek tinggi terhadap Makhachev, yang dikenal dekat dengan Khabib Nurmagomedov.
“Saya dulu sempat terganggu dengan kemunculannya, tapi sekarang saya lebih tua, lebih bijak,” katanya.
“Saya menghormati Islam. Jika dia memang ingin naik kelas dan itu pilihannya, saya mendukungnya.”
Usman Siap Rebut Tahtanya Kembali
Usman pernah berjaya dengan 15 kemenangan beruntun dan dominasi enam laga perebutan gelar—rekor yang membuatnya pantas disebut salah satu petarung terbaik dalam sejarah kelas welter.
Kini, dengan kepercayaan diri yang terbarukan dan tantangan besar di depan mata, Kamaru Usman punya misi baru: merebut kembali tahtanya, dan mungkin… menutup kariernya dengan kejayaan yang lebih gemilang.