
Petarung kelas bantam UFC, Umar Nurmagomedov, menyatakan keinginannya untuk menghadapi Merab Dvalishvili dalam pertandingan ulang, setelah kalah dalam pertemuan pertama mereka di UFC 311. Dalam wawancara baru-baru ini, Umar mengungkapkan bahwa kekalahannya tersebut dipengaruhi oleh cedera serius pada tangan kirinya, yang patah sejak ronde pertama.
Umar, yang merupakan sepupu dari legenda UFC Khabib Nurmagomedov, mengakui bahwa kondisi fisiknya menurun drastis sejak memasuki ronde kedua. Menurutnya, cedera patah tangan itu mempengaruhi performanya dan bisa saja membuat hasil pertarungan menjadi berbeda seandainya dia tidak mengalami cedera tersebut.
“Saya ingin kesempatan untuk bertarung lagi dengan Merab. Saya ingin menunjukkan bahwa patah tangan saya adalah faktor yang mempengaruhi hasil pertandingan itu. Mungkin kalau saya tidak cedera, hasilnya bisa berbeda,” ujar Umar dalam acara Red Corner MMA, yang dipandu oleh Adam Zubayraev.
Fokus untuk Kembali ke Jalur Kemenangan
Meski ingin melawan Merab lagi, Umar menyadari bahwa dia harus meraih beberapa kemenangan terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan kesempatan gelar. Meskipun demikian, Umar tetap teguh dengan cita-citanya untuk menjadi juara UFC.
“Jika kami tidak bertemu lagi, atau jika dia pensiun, saya tetap berencana untuk menjadi juara dunia. Kekalahan itu tidak akan menghentikan saya untuk mencapai impian saya,” jelasnya.
Umar menambahkan bahwa meski kekalahan tersebut bukan tragedi baginya, dia tetap merasa bahwa dirinya bisa memberikan perlawanan yang lebih baik dalam kondisi fisik yang lebih baik. Dia tidak merasa terluka secara emosional oleh hasil tersebut, meskipun sangat ingin membuktikan kemampuannya.
Tantangan Menghadapi Merab Dvalishvili
Umar tidak bisa menutupi kenyataan bahwa Merab adalah petarung yang sangat tangguh. Meski begitu, dia menilai ada beberapa kelemahan dalam gaya bertarung Merab, khususnya dalam hal grappling dan submission. Menurut Umar, Merab mengandalkan kemampuan fisik dan stamina yang luar biasa untuk mengontrol lawan-lawan, namun tidak memiliki keterampilan gulat yang mumpuni.
“Merab memang sangat sulit dijatuhkan. Saya telah memukulnya dengan sempurna, namun dia tetap tegak berdiri,” kata Umar. “Dia memang pria yang tangguh dengan stamina luar biasa, tetapi saya rasa dia tidak memiliki kemampuan grappling atau submission yang canggih. Dia lebih mengandalkan kekuatan dan stamina untuk menguasai lawannya.”
Persiapan untuk Kembali ke Puncak
Meski menerima kenyataan bahwa Merab adalah lawan yang tangguh, Umar tetap bertekad untuk memperbaiki kekurangannya dan mengukir kesuksesan di jalur UFC. Kemenangan atas beberapa petarung top mungkin menjadi langkah awal baginya untuk mendapatkan kesempatan gelar di masa depan.