Psikologi di Balik Takhayul: Batu Bata yang Mengubah Nasib Georges St-Pierre

Georges St-Pierre (GSP) dikenal sebagai salah satu petarung terhebat sepanjang masa. Namun, di balik kesuksesannya, tersimpan sebuah kisah unik tentang takhayul dan dendam yang membawanya meraih kemenangan.

Kekalahan mengejutkan St-Pierre dari Matt Serra di UFC 69 pada 2007 menjadi titik balik dalam kariernya. Kekalahan tersebut tidak hanya mengejutkan para penggemar, tetapi juga menjadi motivasi besar bagi St-Pierre untuk bangkit dan membuktikan dirinya.

Menjelang pertarungan ulang melawan Serra pada 19 April 2008, St-Pierre melakukan hal yang tidak biasa. Ia membawa batu bata yang bertuliskan nama Serra di dalam tas latihannya.

Ini dilakukan atas saran dari psikolog olahraganya, yang ingin St-Pierre memvisualisasikan dendamnya dan menjadikannya motivasi tambahan. “Saya ingin kembali dan menghapus kesalahan itu, jadi psikolog olahraga berkata kepada saya, ‘Georges, Anda membawa banyak batu bata’. Jadi dia menyuruhku, dia menulis (nama Serra di batu bata) dan menyuruhku membawa batu bata di tas latihanku dengan namamu di atasnya,” ungkap St-Pierre dalam sebuah podcast bersama Serra, dikutip dari GiveMeSport, Minggu (2/3/2025).

Selama berminggu-minggu, St-Pierre membawa batu bata tersebut, tetapi lama kelamaan, beban itu membuatnya lelah secara fisik dan mental. Akhirnya, ia meminta izin kepada pelatihnya untuk membuang batu bata tersebut.

“Aku memanggilnya seperti, ‘Bisakah aku membuang batu bata itu, itu konyol?’. Dia seperti, ‘Tidak’, dan aku terus membawanya. Aku seperti, ‘Aku sangat lelah sekarang, bisakah aku membuang batu bata itu?’ Dia seperti, ‘Ya’.”

“Jadi aku pergi ke dekat sungai, mengambil batu bata itu, dan melemparkannya ke sungai. Kedengarannya aneh, tetapi itu adalah tindakan yang kulakukan yang terwujud, yang memiliki manifestasi psikologis pada diriku karena aku merasa lega,” jelas St-Pierre.

Meskipun terdengar aneh, takhayul ini memberikan efek psikologis yang positif bagi St-Pierre. Ia merasa lega dan termotivasi untuk membalas kekalahannya. Hasilnya, St-Pierre berhasil mengalahkan Serra dengan kemenangan TKO dalam pertandingan ulang dan melanjutkan kariernya yang gemilang.

Kisah ini menunjukkan bahwa di balik kesuksesan seorang atlet, terdapat berbagai macam faktor, termasuk faktor psikologis dan bahkan takhayul. Bagi Georges St-Pierre, batu bata dan dendam menjadi bagian dari perjalanannya menuju puncak kejayaan.

Related Posts

Sejarah KO di UFC 192 yang Memacu Dominasi Islam Makhachev di Dunia MMA

Islam Makhachev kini menjelma menjadi salah satu petarung paling dominan dan diakui di UFC. Setelah lebih dari satu dekade berkompetisi dan mendominasi oktagon, tidak mengherankan banyak yang memprediksi petarung asal…

Makhachev vs Della Maddalena Bikin Ricuh, Cormier Luruskan Teori Konspirasi

Mantan juara dua divisi UFC, Dan Cormier, melontarkan analisis tajam terkait teori konspirasi yang menyeret nama Islam Makhachev dan rekan latihannya, Belal Muhammad. Isu ini menyebut bahwa Makhachev sengaja “mengerjai”…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Sejarah KO di UFC 192 yang Memacu Dominasi Islam Makhachev di Dunia MMA

Sejarah KO di UFC 192 yang Memacu Dominasi Islam Makhachev di Dunia MMA

Makhachev vs Della Maddalena Bikin Ricuh, Cormier Luruskan Teori Konspirasi

Makhachev vs Della Maddalena Bikin Ricuh, Cormier Luruskan Teori Konspirasi

UFC 317: Ilia Topuria vs Charles Oliveira Jadi Pertarungan Terbesar setelah Makhachev Tinggalkan Gelar

Pakar: Della Maddalena Tak Akan Serahkan Sabuk kepada Makhachev Begitu Saja

Pakar: Della Maddalena Tak Akan Serahkan Sabuk kepada Makhachev Begitu Saja

Makhachev Siap Naik Kelas, Incar Sabuk Della Maddalena di Welterweight

Makhachev Siap Naik Kelas, Incar Sabuk Della Maddalena di Welterweight

Jack Della Maddalena Tantang Islam Makhachev Usai Jadi Raja Baru UFC

Jack Della Maddalena Tantang Islam Makhachev Usai Jadi Raja Baru UFC