
Mantan juara dua divisi UFC, Dan Cormier, melontarkan analisis tajam terkait teori konspirasi yang menyeret nama Islam Makhachev dan rekan latihannya, Belal Muhammad. Isu ini menyebut bahwa Makhachev sengaja “mengerjai” Muhammad agar bisa merebut kesempatan bertarung demi gelar kelas welter melawan Jack Della Maddalena.
Teori liar tersebut mencuat setelah kekalahan mengejutkan Belal Muhammad dari Della Maddalena di ajang UFC 315. Dugaan makin kuat karena beredar pesan teks antara Makhachev dan Muhammad yang diduga membahas perubahan strategi yang justru merugikan Muhammad. Di saat yang sama, Makhachev disebut-sebut mendapat keuntungan tak terduga di kelas ringan.
Namun, Cormier membantah keras tuduhan tersebut.
“Saya tidak berpikir Makhachev berdoa agar Belal kalah,” ujar Cormier dalam kanal YouTube miliknya.
Pernyataan tersebut ditujukan sebagai respons terhadap cuitan Joaquin Buckley, yang menyebut Makhachev berharap “saudaranya” kalah demi keuntungan pribadi.
“Saya kenal orang itu (Makhachev), dan saya rasa dia tidak ingin melihat salah satu temannya kalah hanya untuk mendapatkan kesempatan,” lanjut Cormier. Ia bahkan menilai Buckley hanya mencari perhatian demi mendapatkan pertarungan besar.
Sebagai informasi, UFC telah mengumumkan laga besar antara Islam Makhachev vs Jack Della Maddalena. Sementara itu, sabuk juara kelas ringan yang ditinggalkan Makhachev akan diperebutkan oleh Ilia Topuria dan Charles Oliveira di UFC 317. Di ajang lain, Dricus du Plessis dijadwalkan mempertahankan gelar kelas menengah melawan Khamzat Chimaev di UFC 319.
Dengan deretan pertarungan besar tersebut, teori konspirasi yang menyeret Makhachev dan Muhammad tampaknya hanya menjadi “bumbu penyedap” di tengah hiruk pikuk dunia UFC.