Magomed Ankalaev, raja baru divisi light heavyweight UFC, mulai kehilangan kesabaran. Ia tak lagi ingin menunggu bayang-bayang duel ulang melawan Alex Pereira. Petarung asal Dagestan ini memutuskan untuk melangkah maju—meninggalkan saga yang belum jelas ujungnya.

“Alex sudah selesai. Dia tidak akan kembali lagi. Ayo lanjut ke Juni, Juli, atau Agustus—saya siap,” tegas Ankalaev dalam unggahan di media sosialnya, seperti dikutip dari Antara pada 3 Juni 2025.

Tak Ada Kepastian dari Pereira

Sejak kemenangannya atas Pereira di UFC 313, Maret lalu, ekspektasi publik mengarah pada pertarungan ulang. Namun, rencana itu terus menggantung. Ankalaev bahkan mengaku sudah tiga kali menerima jadwal duel ulang, namun Pereira selalu batal turun ke oktagon.

Padahal, pertarungan pertama mereka berlangsung sengit. Ankalaev tampil dominan dan menang dengan keputusan mutlak dari para juri. Namun, karena kemenangan itu memutus rekor apik Pereira, banyak yang menduga akan ada laga balasan sebagai penentu mutlak.

Sayangnya, hingga kini Pereira belum menunjukkan tanda-tanda kesiapan.

Pertarungan yang Menentukan

Dalam duel di UFC 313, Las Vegas, 9 Maret 2025, Ankalaev menampilkan performa yang penuh kendali. Ia menyarangkan pukulan hook kiri tajam di ronde kedua—momen penting yang membuat Pereira goyah dan bertahan di mode defensif hingga akhir laga.

Skor juri:

• 49-46
• 48-47
• 48-47

Hasil itu menjadikan Magomed Ankalaev sebagai juara baru UFC kelas berat ringan (93 kg). Sementara itu, Pereira yang dijuluki sebagai “monster dari Brasil” harus menerima kekalahan dengan wajah muram, meski tetap sportif mengakui grappling Ankalaev sebagai faktor penentu.

“Saya tahu ini akan jadi perang. Dan setiap laga saya memang selalu begitu,” ujar Pereira pasca-pertarungan.

Siapa Magomed Ankalaev?

Ankalaev lahir pada 2 Juni 1992 di Makhachkala, Dagestan, tanah kelahiran para petarung tangguh seperti Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev. Ia mengawali kariernya dari dunia sambo tempur, dan bahkan pernah menjadi juara dunia amatir sebelum beralih ke MMA pada tahun 2014.

Dengan postur tinggi menjulang—191 cm dengan jangkauan sama panjang, Ankalaev dikenal sebagai petarung yang agresif namun efisien. Ia sempat mencicipi pertarungan perebutan sabuk kosong melawan Jan Blachowicz pada 2022, namun hasil imbang kala itu membuat status juara tertunda.

Kini, status itu telah resmi ia kantongi—setelah membungkam Pereira di panggung utama UFC.

Ke mana langkah Ankalaev berikutnya?
Satu hal yang pasti: Ia siap membuka lembaran baru, menantang siapa pun yang berani naik ke oktagon. Sementara Pereira tampaknya masih bergulat dengan bayang-bayang kekalahan dan belum menentukan arah langkahnya.