
Khabib Nurmagomedov dikenal sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah UFC, mencatatkan rekor sempurna 29-0 sepanjang karier profesionalnya. Namun, di balik ketangguhannya, ada satu momen kritis di mana rekor tak terkalahkannya nyaris tercoreng—dan itu disaksikan oleh lebih dari 26 juta mata di Rusia.
Sebelum memutuskan pensiun pada 2020, Khabib berhasil mengalahkan sederet petarung top seperti Edson Barboza, Al Iaquinta, hingga Conor McGregor. Namun, salah satu ujian terberatnya datang saat menghadapi juara interim saat itu, Dustin Poirier, di ajang UFC 242 di Abu Dhabi.
Pertarungan tersebut menjadi tajuk utama dengan sorotan luar biasa, terutama dari para penggemar Khabib di negara asalnya. Pada ronde ketiga, Khabib sukses menundukkan Poirier lewat teknik rear-naked choke. Tapi di ronde sebelumnya, The Diamond sempat membuat degup jantung penonton berhenti sejenak ketika ia mengunci leher Khabib dengan guillotine choke yang hampir sempurna.
Khabib sendiri mengakui bahwa momen itu adalah saat paling genting dalam pertarungan. Dalam konferensi pers pasca-pertarungan, ia berkata,
“Guillotine-nya hampir membuat saya menyerah. Di percobaan pertama, tekanan itu sangat kuat. Untungnya, saya bisa bertahan. Kedua kalinya, saya tahu dia mulai kehabisan tenaga. Itu bagian dari strategi saya – membuat lawan kelelahan.”
Bayangkan jika Poirier berhasil menambahkan sedikit lagi tekanan, mungkin rekor tak terkalahkan Khabib sudah lenyap di malam itu.
Menurut laporan Russia Today, pertarungan tersebut ditonton oleh lebih dari 26 juta pemirsa di berbagai platform di Rusia, menjadikannya salah satu siaran olahraga paling banyak ditonton di negara itu. Bahkan, sekitar 24% dari total pemirsa dewasa di Rusia menyaksikan langsung laga penuh tensi ini.
Pasca pensiun, Khabib tetap aktif di dunia MMA, mendukung rekan setim dan senegaranya di berbagai ajang. Petarung asal Dagestan ini juga diketahui tengah merancang pembangunan fasilitas pelatihan baru di kampung halamannya, menandai komitmennya untuk terus berkontribusi bagi dunia bela diri.
Momen dramatis saat menghadapi Poirier menjadi bukti bahwa bahkan sang legenda pun pernah berada di ujung tanduk. Namun, keberanian, ketahanan, dan kecerdikan Khabib memastikan bahwa rekor emasnya tetap utuh—dan terus dikenang sebagai warisan abadi di dunia UFC.