
Dalam dunia MMA, setiap pertarungan besar selalu menyisakan cerita menarik dan prediksi yang beragam. Salah satu yang sedang menjadi perbincangan hangat adalah duel antara Khamzat Chimaev dan Dricus Du Plessis (DDP) di ajang UFC yang akan datang. Mantan petarung UFC, yang pernah mengalami cedera ekstrem, memberikan analisis mendalam tentang kemungkinan hasil pertandingan ini.
Khamzat Chimaev, yang dikenal sebagai petarung berbakat dengan gaya agresif dan teknik yang mematikan, saat ini sedang menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya. Duel melawan DDP di UFC 319 diprediksi akan menjadi ujian berat bagi kemampuan stamina dan ketahanan fisiknya. DDP, sebagai juara bertahan kelas menengah, memiliki postur tubuh besar dan daya tahan luar biasa, terbukti dari keberhasilannya mempertahankan gelar melalui dua kemenangan berturut-turut atas lawan-lawannya, termasuk petarung kelas dunia seperti Israel Adesanya dan Sean Strickland.
Pendapat berbeda dilontarkan oleh Chris Weidman, mantan petarung UFC yang terkenal dengan keberaniannya di ring dan pengalaman luka serius yang pernah dialaminya. Weidman menilai bahwa meskipun Chimaev adalah sosok menakutkan yang pernah menaklukkan petarung kelas welter seperti Robert Whittaker, ada keraguan besar terhadap kemampuannya bertahan selama lima ronde penuh melawan DDP.
“Chimaev memang luar biasa, dia adalah momok untuk lawannya. Tapi, stamina dan daya tahan adalah kunci utama dalam pertarungan ini. Saya meragukan kemampuan dia untuk bertahan penuh lima ronde melawan DDP,” kata Weidman saat berbincang setelah UFC Vegas 109.
Weidman menambahkan, bahwa Chimaev pernah tampak kelelahan saat menghadapi Gilbert Burns dan Kamaru Usman dalam pertandingan tiga ronde. Ia menilai bahwa pelatihan fisik yang intensif dan fokus pada peningkatan daya tahan bisa menjadi kunci agar Chimaev mampu bersaing maksimal. “Dengan pelatih kekuatan seperti Sam Calavita, yang sudah terbukti mampu mengubah kondisi fisik atlet, saya percaya Chimaev akan menunjukkan performa terbaiknya. Tapi, jika dia harus mengandalkan kecepatan di awal, itu risiko besar,” ujarnya.
Prediksi Weidman lebih condong ke arah DDP, yang dinilainya sebagai petarung yang sangat pintar dan berpengalaman dalam mengatur strategi bertahan dan menyerang. “Dricus sangat sulit dilacak, dan dia tidak mudah kelelahan. Dia tahu bagaimana mengendalikan ritme pertarungan dan memanfaatkan kelemahan lawan,” tambah Weidman yang juga mengingatkan pentingnya stamina dalam menghadapi petarung sekelas DDP.
Weidman secara jenaka menyatakan bahwa prediksinya untuk kemenangan DDP bukan tanpa dasar. “Saya memilih Dricus karena pengalaman dan kekuatannya. Kalau Chimaev ingin menang, dia harus menyelesaikan pertandingan di awal ronde, karena di akhir kemungkinan besar dia akan kelelahan dan kehilangan fokus,” tuturnya.
Sebagai petarung yang pernah mengalami cedera patah kaki yang mengerikan saat berhadapan dengan Uriah Hall pada 2021, Weidman sangat memahami betapa pentingnya kesiapan fisik dan mental dalam MMA. Ia menegaskan bahwa keberhasilan Chimaev sangat bergantung pada persiapan mental dan fisik yang matang.
“Ini bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal daya tahan. Jika Chimaev tidak mampu menahan tekanan DDP selama lima ronde, peluang menangnya menjadi sangat kecil,” tandas Weidman.
Akhirnya, prediksi ini menunjukkan bahwa duel antara Chimaev dan DDP akan menjadi salah satu pertandingan yang paling dinanti di UFC 319. Semuanya bergantung pada bagaimana kedua petarung mempersiapkan diri, terutama dari segi stamina dan strategi bertahan. Kita tunggu saja siapa yang akan keluar sebagai pemenang dari pertarungan yang penuh tantangan ini.