Meski pernah mengalami kekalahan brutal di atas oktagon, petarung UFC asal Amerika Serikat, Calvin Kattar, justru dikenal luas sebagai simbol ketangguhan dan semangat pantang menyerah. Dalam laga yang berlangsung di UFC Fight Island pada 16 Januari 2021, Kattar menjadi korban dominasi Max Holloway — namun kisahnya tidak berhenti pada kekalahan semata.

Dalam duel lima ronde itu, Kattar menerima 445 serangan signifikan dari Holloway, sebuah angka yang hingga kini tercatat sebagai rekor pukulan terbanyak yang diterima seorang petarung dalam satu pertarungan UFC. Meskipun dipukul habis-habisan, Kattar tidak menyerah dan tetap berdiri hingga akhir laga.

“Saya bangga menyelesaikan pertarungan itu tetap berdiri, dengan kaki saya sendiri. Banyak orang akan menyerah, tapi saya bukan tipe seperti itu,” ucap Kattar dalam wawancara eksklusif via Zoom dengan Bolasport.com yang difasilitasi oleh UFC Indonesia.

Kattar, yang memiliki rekor profesional 23 menang dan 9 kalah, menilai pertarungan melawan Holloway sebagai momen yang mengubah hidupnya. Bukan karena hasilnya, tapi karena respon publik yang tak disangka.

“Banyak orang menghentikan saya di jalan, bilang mereka terinspirasi karena saya tetap bertarung meski dihajar berkali-kali,” tambah petarung yang dijuluki ‘The Boston Finisher’ itu. “Mereka bilang mereka melihat semangat juang dalam diri saya, dan itu memberi mereka kekuatan.”

Menariknya, Kattar sendiri mengakui bahwa ia lebih senang jika orang-orang terinspirasi dari kemenangan KO-nya, bukan dari kekalahannya. Namun, kenyataan berkata lain. Justru keteguhan hatinya dalam menghadapi tekanan ekstremlah yang menjadi kisah yang menggugah banyak orang.

Misi Bangkit di UFC Nashville

Kini, di usianya yang menginjak 37 tahun, Kattar tengah berusaha bangkit dari masa sulit. Setelah menelan empat kekalahan beruntun, ia berambisi untuk mengakhiri tren negatif itu di laga UFC Nashville yang akan digelar Sabtu, 12 Juli 2025, di Bridgestone Arena.

Di ajang tersebut, Kattar — yang saat ini menempati peringkat ke-14 kelas bulu UFC — dijadwalkan menghadapi Steve Garcia. Pertarungan ini menjadi peluang emas bagi Kattar untuk membuktikan bahwa dirinya masih layak diperhitungkan di jajaran elit divisinya.

“Saya tahu saya masih bisa bersaing di level tertinggi. Tujuan saya tetap sama: kembali mengejar posisi nomor satu,” ujar Kattar menutup sesi wawancara.

Kisah Calvin Kattar menunjukkan bahwa dalam dunia pertarungan — dan kehidupan — kemenangan bukan satu-satunya ukuran keberhasilan. Kadang, justru keberanian untuk terus berdiri saat terjatuh yang menjadikan seseorang panutan.