
Karier Khabib Nurmagomedov di UFC sudah memasuki babak legenda, dengan rekor tak terkalahkan yang membuatnya dihormati di dunia MMA. Namun, ada satu hal yang selalu menjadi tanda tanya: mengapa Khabib tidak pernah melangkah ke kelas welter (170 pon)? Padahal, ia terkenal sering berjuang keras untuk mempertahankan posisinya di kelas ringan (155 pon). Ternyata, seorang petarung kelas welter UFC, Joaquin Buckley, memiliki jawaban yang cukup menggelitik.
Khabib: Pahlawan Kelas Ringan dengan Rekor Sempurna
Khabib pensiun pada tahun 2020 dengan rekor tak terkalahkan 29-0, setelah berhasil mempertahankan gelar kelas ringan sebanyak tiga kali, mengalahkan lawan-legenda seperti Conor McGregor, Dustin Poirier, dan Justin Gaethje. Meski sukses di kelas ringan, Khabib tidak pernah mencoba peruntungan di kelas yang lebih berat seperti kelas welter.
Pada saat ini, murid Khabib, Islam Makhachev, yang juga juara kelas ringan, berencana melanjutkan jejak guru sekaligus sahabatnya dengan melawan juara kelas welter, Jack Della Maddalena, di akhir tahun ini. Tetapi, banyak yang penasaran, mengapa Khabib sendiri tidak melangkah ke kelas 170 pon?
Alasan Unik dari Joaquin Buckley
Joaquin Buckley, petarung UFC yang saat ini menyiapkan diri untuk tampil di UFC Atlanta, menjelaskan bahwa alasan Khabib tidak pernah mencoba kelas welter adalah karena faktor fisik. Bukannya karena takut atau kurang percaya diri, melainkan karena faktor jangkauan tubuh.
Saat berbincang dengan Demetrious Johnson di saluran YouTube, Buckley mengatakan, “Khabib memang sangat cerdas. Dia tahu, dia tidak bisa menghadapi lawan yang lebih berat di kelas welter karena lengan yang terlalu pendek!” Menurut Buckley, lengan Khabib yang hanya sepanjang 70 inci menjadi kelemahan yang cukup signifikan saat harus berhadapan dengan petarung di kelas welter yang lebih besar dan lebih panjang rentang tangannya.
Bukan tanpa alasan, klaim ini didukung oleh perbedaan jangkauan antara Khabib dan Buckley. Petarung kelas welter ini memiliki jangkauan tubuh 76 inci, yang memberikan keunggulan dalam pertarungan. Bukti ini makin memperkuat dugaan bahwa jangkauan menjadi kendala Khabib jika terpaksa bertarung di kelas welter.
Ambisi Khabib yang Mengejutkan Sebelum UFC 219
Namun, sebelum Khabib bertarung melawan Edson Barboza di UFC 219 pada Desember 2017, petarung asal Dagestan ini sempat membuat pengakuan mengejutkan. Khabib mengungkapkan bahwa ia sempat mempertimbangkan untuk turun ke kelas bulu (145 pon) yang lebih ringan. Meski sudah mengalami kesulitan dalam pemotongan berat badan, Khabib merasa bahwa dirinya mampu menurunkan berat badan untuk bertarung di kelas 145 pon.
“Pada waktu itu, kami sedang mempertimbangkan untuk turun ke 145 lbs,” ujar Khabib kepada wartawan. Ia bahkan menyebutkan bahwa terakhir kali bertarung di kelas 145 pon adalah pada 2009, ketika ia meraih gelar kejuaraan dunia. Walaupun demikian, rencana tersebut tidak pernah terwujud, dan Khabib akhirnya tetap bertahan di kelas ringan.
Mengapa Tidak Mencoba Kelas Welter?
Meski Khabib lebih memilih untuk tetap bertarung di kelas ringan dan tidak mencoba kelas welter, faktor fisik yang diungkapkan Buckley mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Khabib tak pernah melangkah ke sana. Di sisi lain, ada juga faktor strategi, di mana Khabib lebih memilih untuk menjaga jarak dan kekuatan mentalnya dengan melawan petarung yang ada di dalam jangkauan fisiknya.
Dengan segala pencapaiannya, Khabib telah menunjukkan bahwa dia adalah seorang petarung yang sangat strategis dan cerdas dalam memilih jalur kariernya. Berbeda dengan Islam Makhachev yang berani menjajal tantangan di kelas welter, Khabib lebih memilih untuk tetap fokus pada divisi kelas ringan yang telah ia kuasai dengan sempurna.
Dalam dunia MMA, setiap keputusan yang diambil oleh seorang petarung selalu mengandung pertimbangan teknis dan fisik. Joaquin Buckley mengungkapkan pandangannya tentang mengapa Khabib tidak pernah melangkah ke kelas welter, yang didasari oleh kekurangan jangkauan tubuh Khabib. Namun, terlepas dari itu semua, tak ada yang bisa menyangkal bahwa Khabib Nurmagomedov telah meraih status legendaris dengan cara yang unik dan cerdas.